
Masa depan industri otomotif adalah listrik. Setiap tahun mobil semakin diperbarui, dari sisi kenyamanan pengendara, isu-isu lingkungan dan performa mobil itu sendiri, tentunya industri otomotif listrik mulai diminati. Artikel ini akan memberikan informasi tentang kendaraan listrik dan hal-hal yang perlu diketahui ketika memiliki mobil listrik.
Bagaimana Mobil Listrik bekerja
Mobil Listrik adalah mobil yang digerakkan oleh satu atau lebih motor elektrik. Tentunya energi utama dari kendaraan ini adalah listrik yang tersimpan dalam batrai yang terpasang dalam kendaraan tersebut. Untuk menyalakan mobil listrik ini tidak memerlukan adanya ledakan dalam sistem pebakaran yang diperlukan oleh mobil berbahan bakar bensin atau solar, hanya dengan menggunakan energi listrik yang sudah tersimpan di batrai yang menggerakkan roda melalui sistem motor elektrik, mobil dapat bergerak. Dan apabila batrai habis maka diperlukan untuk mengisi kembali daya listrik melalui port pengisian daya yang tersedia baik melalui portable charger ataupun stasiun pengisian kendaraan listrik umum(SPKLU).
Kelebihan Mobil Listrik
Kendaraan listrik memiliki banyak keuntungan dibandingkan kendaraan dengan sistem pembakaran.
Rendah Emisi
Menurut EPA (Environmental Protection Agency) Agen perlindungan lingkungan mobil berbahan bakar bensin yang memiliki efeisiensi bahan bakar 1:9,4 (1 L = 9,4Km) menghasilkan emisi sebesar 4,6 metric ton karbon dioksida pertahunnya. Dibandingkan dengan kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi buang karbon. Bahkan lebih baik lagi apabila pengisian dayanya berasal dari energi yang berkelanjutan, yang dalam produksinya tidak menimbulkan emisi karbon.
Rendah Biaya perawatan
Dibandingkan mobil berbahan bakar minyak/BBM. Mobil listrik memiliki bagian-bagian bergerak yang lebih sedikit/lebih sederhana, akibatnya semakin sedikit bagian-bagian yang dapat rusak dan perlu untuk penggantian. Selain itu kendaraan listrik tidak memerlukan penggantian oli, yang merupakan alasan utama mobil untuk pergi ke bengkel untuk servis rutin. Dalam masa pemakaiannya pemilik mobil listrik dapan mengirit banyak biaya dalam pemakaian mobil listrik dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin/solar.
efisiensi energi
Mobil listrik jauh lebih efisien dibandingkan mobil dengan bahan bakar minyak/BBM . Efisiensi dihitung oleh sejumlah energi(listrik) yang digunakan untuk menggerakkan mobil dibandingkan dengan sejumlah energi yang dihasilkan melalui pembakaran bahan bakar. Menurut kemenperin mobil listrik mampu menghemat energi hingga 80 persen dibanding mobil konvensional yang menggunakan bbm. Salah satu teknologi yang dimiliki mobil listrik masa kini yaitu regenerative braking yaitu menggunakan energi yang dibuang saat melakukan pengereman mobil dan menggunakan energi itu untuk mengisi daya batrai mobil. Dalam hal ini energi yang terbuang untuk pengereman dapat dipakai kembali sehingga menambah efisiensi energi.
Kenyamanan dalam pengisian daya batrai
Dalam pengisian daya listrik batrai, mobil listrik memiliki kelebihan karena dapat dilakukan di rumah sendiri dengan portable charger, jadi parkir kendaraan di rumah lebih efektif atau apabila sudah banyak terdapat stasiun pengisian daya.
Kekurangan Mobil Listrik
Dibalik banyak kelebihan mobil listrik juga memiliki sisi kekurannya
KETERSEDIAAN stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) LEBIH SEDIKIT DIBANDINGKAN DENGAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR BBM.
Karena teknologi mobil listrik ini tergolong baru dan masih blm banyak konsumen di Indonesia, maka stasiun pengisian listrik atau SPKLU juga belum banyak terdapat di Indonesia, hingga akhir Agustus 2022 tercatat sebanyak 346 unit tersebar di 295 lokasi di seluruh Indonesia. Dibandingkan dengan SPBU yang tercatat ada 6729 di seluruh Indonesia per 20 April 2022. Jadi untuk dapat mengisi ulang daya batrai mobil listrik menjadi kendala apabila berpergian dalam jarak yang jauh.
Pengisian daya batrai yang memakan waktu lebih lama
Satu hal BBM lebih unggul dibanding dengan listrik adalah seberapa cepat untuk mengisi ulang tangki. Untuk mengisi bahan bakar hanya dibutuhkan 2 sampai 3 menit, untuk mengisi ulang daya batrai hingga penuh memerlukan waktu beberapa jam(waktu berbeda tergantung tipe kendaraan dan modelnya). Dalam hal ini mobil listrik masih memiliki tantangan dalam mengembangkan bagaimana pengisian daya listrik ini dapat dipercepat lagi.
HARGA PEMBELIAN PERTAMA YANG MAHAL
Memang benar selama pemakaian mobil ini lebih murah, baik dalam pengisian daya listriknya, biaya perawatannya, namun harga mobil listrik ini masih tergolong mahal bila dibandingkan dengan mobil konvensional (berbahan bakar bbm). Contohnya, mobil listrik yang tergolong murah, keluaran Wuling bertipe Air EV yang berharga Rp 238jt, selain itu juga terdapat jg DFSK Gelora Electric Rp 484jt, Hyundai Ionic Electric Rp 682jt, Nissan Leaf Rp 728jt dan merk lainnya. Berbeda dengan mobil berbahan bakar minyak/BBM yang berharga mulai 100jt an, yakni keluaran Toyota yaitu Agya (5 seater) yang ukurannya jg lebih besar bila dibandingan Air Ev milik Wuling (4 seater).
Harga batrai yang tergolong mahal
Kelemahan terakhir dari mobil listrik yang harus kita ketahui ialah harga penggantian batrai yang tergolong mahal. Batrai adalah alasan utama mengapa mobil listrik ini menjadi mahal harganya. Contohnya untuk mengganti batrai mobil Wuling Air EV dibandrol dengan harga 130jt. Yang pada umumnya usia batrai mobil ini mencapai 200rb KM atau 10 hingga 15 tahun.
Sumber : vio.id, Oceancrestmotors.com, katadata.co.id, Carmudi.com, Indonesiabaik.id
